Gultik Blok M, Kuliner Kaki Lima Murah Meriah Di Jakarta

Last Updated on 1 yr by panduaji

Setelah menghabiskan waktu beberapa jam di salah satu kedai kopi di Jakarta selatan, perjalanan kulineran di Jakarta berlanjut di kawasan Blok M. Meski sebenernya masih cukup kenyang dengan Geprek Bensu tapi Sari bilang kalau aku wajib nyobain gulting yang menjadi salah satu makanan favoritnya di kawasan Blok M. Selain harganya yang murah, guletik yang merupakan kependekan dari GULe TIKungan ini menawarkan harga yang lebih merakyat dibanding tempat makan enak di Jakarta yang lain.

Setelah selesai ngopi di doma dona, kami bertiga menuju ke kawasan Blok M, Jakarta Selatan. Daerah yang baru pertama kali aku kunjungi ini mengingatkanku dengan kawasan Malioboro yang ramai..

Ini warung gultik yang kami datanginMeja dan kursi yang berjejer di trotoar. Dengan beberapa penjual makanan di dekatnya. Kondisinya bisa dibilang agak sepi lantaran gerimis tipis menyambut kedatangan kami. Meski ada pilihan untuk duduk di dalam, kami tetap memilih duduk di trotoar karena ingin menikmati sensasinya makan di trotoar tikungan.

Selain gule gule kambing, ada banyak pilihan menu lain yang bisa menjadi alternatif. Namun apadaya, perut sebenernya belum terlalu lapar untuk makan lagi. Akhirnya aku pun memesan seporsi gule sapi dan nambah dua tusuk telur puyuh sunduk biar afdol.

Gultik di Blok M, JakartaSepiring gule sapi disajikan dengan kerupuk sebagai topingnya. Berikut penampakan dari seporsi nasi gultik lengkap dengan tambahan telur puyuh dan usus. Biar lengkap, pinjem foto piringnya Agung biar pas buat di foto

Gule sapi seporsi dibandrol dengan harga Rp. 10.000, sedangkan tambahan telur puyuh maupun sate usus satu tusuknya kalau nggak salah Rp. 5.000. Jadi seporsi gule sapi dengan dua tusuk lauk tambahan dibandrol dengan harga Rp. 20.000

Seporsi Gule Tikungan di Blok MEh, tapi beneran lumayan enak lho gule sapi seharga Rp. 10.000 ini! Seenggaknya porsinya lebih banyak dibanding soto bok ireng di dekat stasiun Blitar yang legendaris. Daging sapinya juga lumayan banyak dan empuk. Pantesan sama sari direkomendasikan untuk mencicipinya.

Sensasi makan di trotoar pinggir jalanan blok M yang mirip sama Malioboro emang enak sih. Sambil ngobrol hal-hal receh itu asyik juga ternyata. Nah, belum kelar makan gule tikungan ini, aku udah diwajibkan buat nyobain Bakso Boedjangan yang letaknya nggak jauh dari gultik ini. Parah kan si Sari kalau ngajakin marathon makan? Gini kok minta kurus.

Oh iya, kalau mau nyobain makan di gule tikungan ini, ada baiknya datang di sore / menjelang malam. Habis Maghrib gitu. Soalnya cuma buka sore – malam saja. Kalau siang sepertinya nggak ada deh.

Punya rekomendasi kuliner enak di Jakarta, terutama yang kaki lima? Kasih tau dong, bisa bisa jadi referensi next time kalau primary ke Jakarta lagi. Semua fotonya minta sahabatransel.