Jakarta – GoFood bersama Digitaraya, Chef Arnold Poernomo, dan Edward Tirtanata (CEO & CoFounder Kopi Kenangan), meluncurkan Digitarasa, sebuah perusahaan akselerator untuk para pengusaha kuliner dan begin up food & beverage (F&B). Dengan Digitarasa, para pengusaha kuliner dari kalangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) bisa mendapatkan akses permodalan usaha dan juga mentor dalam pengembangan bisnis.
“Ada potensi di Gojek dan GoFood untuk membantu UMKM kuliner tradisional, bagaimana kita bisa semakin dalam membantu ekosistem untuk mempercepat pertumbuhan usaha kuliner. Oleh karena itu GoFood sangat senang sekali menjadi partner Digitaraya, dalam launching akselerator Digitarasa,” ujar Chief Food Officer Gojek Group Catherine Hindra Sutjahyo, beberapa waktu lalu.
Catherine juga mengatakan bahwa Professional Chef Arnold Poernomo akan menjadi CEO dari Digitarasa. Ia berharap dengan menggandeng Chef Arnold, Digitarasa dapat memberikan perspektif kuliner yang berkualitas untuk para pengusaha yang ingin bergabung.
“Karena pada akhirnya, kita harus berkompetisi dalam hal kualitas makanan yang disajikan. Promo dan sebagainya akan menjadi prioritas selanjutnya, namun yang paling penting adalah kualitas,” ujar
Catherine.
Sementara Managing Director Digitaraya Nicole Yap mengatakan bahwa banyak bisnis-bisnis di Indonesia yang sebenarnya siap untuk melakukan ekspansi namun masih belum memiliki akses untuk berkembang lebih lanjut. Oleh karena itu Digitaraya bersama GoFood memberikan akses lebih kepada para pengusaha UMKM.
“Kita mendorong pelaku bisnis F&B untuk bergabung ke dalam Digitarasa. Karena dengan Digitarasa kami ingin membantu bisnis-bisnis di Indonesia yang telah siap untuk berkembang, untuk berekspansi, dan bersedia menggunakan inovasi teknologi untuk maju ke tahap selanjutnya,” jelas Nicole.
“500 bisnis sudah mendaftar ikut ke dalam Digitarasa sejak three hari yang lalu. Brand Digitarasa terbuka sekali untuk UMKM kuliner tradisional yang ingin berekspansi,” imbuh Nicole.
CEO Digitarasa Chef Arnold Purnomo menambahkan misi dari Digitarasa sendiri adalah membantu membangun bisnis Food and Beverage (F&B) yang kuat dan tidak bergantung dari hype. Ia berharap akan ada tren-tren makanan dan minuman baru yang bakal menjadi peluang bisnis selanjutnya.
“Kita ingin bisnis F&B tidak hanya hype, namun bisa bertahan dan terus berkembang dengan bantuan knowledge dan riset. Kita ingin tahu setelah bisnis kopi yang saat ini menjamur ada bisnis apa lagi yang akan menggantikan,” ujar Arnold.
Selain mencari ‘The Next F&B Business’, Digitarasa juga memberikan program pembekalan mentoring dan kesempatan mengakses permodalan kepada para pelaku bisnis kuliner yang tergabung. Sebagai akselerator Digitarasa akan memiliki beberapa fase program yaitu Pendaftaran, Seleksi, Bootcamp (pelatihan intensif), dan Festival Digitarasa yang dihadirkan khusus untuk para startup peserta Digitarasa memperkenalkan produknya.
Selanjutnya Arnold menerangkan, setelah Bootcamp peserta akan didampingi selama three bulan untuk dilihat progresnya. Para startup dengan kemajuan terbaik punya kesempatan untuk mendapatkan dukungan permodalan.
“Peserta-peserta bootcamp terbaik akan mendapatkan akses permodalan langsung dari GoFood untuk mengembangkan bisnis mereka lebih lanjut,”ujar Arnold.
Para peserta Bootcamp dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat dari pembekalan dan pelatihan intensif di gelaran Festival Digitarasa mendatang.
“Kami akan menggelar pageant Digitarasa pada bulan Juli nanti, sehingga konsumen dapat semakin mengenal produk-produk dari startup kuliner milik para peserta Digitarasa dan memperluas jangkauan konsumen mereka,” pungkas Arnold.
(prf/fay)