Menurut Soekidjo Notoatmodjo, rekrutmen adalah proses mencari dan mengikat calon karyawan yang memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhan yang direncanakan organisasi. Tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan SDM sesuai dengan tujuan organisasi/perusahaan
Mempekerjakan sumber daya manusia yang kompeten dan sesuai dengan kebutuhan merupakan salah satu investasi untuk kesuksesan perusahaan di waktu mendatang.
Berikut ini langkah-langkah proses rekrutmen yang efektif dan dapat kamu praktikkan untuk perusahaanmu:
1. Identifikasi kebutuhan perusahaan
Buat daftar kebutuhan sebelum membuat lowongan pekerjaan. Mencari posisi pengganti untuk seseorang memang lebih mudah dibandingkan menciptakan posisi baru atau mengubah tanggung jawab suatu peran. Untuk itu, identifikasi apa yang dibutuhkan perusahaan.
2. Mempersiapkan deskripsi pekerjaan
Membuat deskripsi pekerjaan yang baik adalah bagian penting dalam menyusun strategi rekrutmen yang efektif. Setelah memahami kebutuhan bisnis dan departemen, kamu harus menentukan tugas dan tanggung jawab posisi tersebut dan menuliskannya. Deskripsi pekerjaan membantu mengkomunikasikan kebutuhan dan ekspektasi perusahaan kepada calon talent. Maka dari itu, buatlah deskripsi pekerjaan yang spesifik.
3. Membuat recruitment plan
Hemat waktu dan energi dengan membuat recruitment plan. Susunlah strategi beserta timeline perekrutan. Tentukan siapa yang akan meninjau resume, menjadwalkan wawancara, dan memutuskan talent yang tepat.
4. Mulai mencari talent yang tepat
Proses pencarian ini bisa menjadi bagian yang paling memakan waktu. Sebelum mencari talent di luar perusahaan, kamu bisa mempertimbangkan karyawan internal terlebih dahulu untuk mengisi posisi tersebut. Memberikan kesempatan pertama kepada karyawan membuktikan kepedulian perusahaan terhadap pengembangan dan kemajuan karier karyawannya. Selain itu, hal ini bisa berdampak positif bagi perusahaan untuk menaikkan retensi karyawan.
5. Membuat daftar talent teratas
Talent terbaik kemungkinan memiliki banyak pilihan, jadi kamu harus menjaga komunikasi secara tepat waktu atau mereka akan beralih ke peluang lainnya. Jangan biarkan mereka menunggu tanpa kepastian terlalu lama. Hal ini bisa menghilangkan minat mereka untuk bekerja di perusahaan.
6. Lakukan phone screening dan wawancara langsung
Setelah memperhatikan pelamar tertentu, lakukan phone screening untuk mempersempit pilihan talent. Saat proses phone screening, tentukan talent mana yang akan lanjut ke tahap selanjutnya, yaitu wawancara langsung. Buatlah daftar pertanyaan wawancara terbaik untuk ditanyakan sebelum memulai wawancara. Wawancara harus dilakukan segera setelah phone screening, idealnya dalam kurun waktu seminggu. Setelah interview, pastikan untuk memberikan tindak lanjut, sekalipun ternyata mereka tidak lolos proses ini. Hal ini dilakukan untuk menghargai talent yang sudah meluangkan waktu dan tenaganya untuk mengikuti proses rekrutmen perusahaan.
7. Menawarkan pekerjaan dan onboarding karyawan baru
Setelah menjalani serangkaian proses rekrutmen, penawaran kerja adalah proses akhir yang akan menentukan kesepakatan talent untuk melanjutkan proses rekrutmen atau tidak. Tawaran pekerjaan biasanya dibuat secara tertulis. Kamu bisa memanfaatkan ini untuk memberikan penawaran yang menarik bagi talent. Faktanya, tidak semua talent langsung mengiyakan penawaran, beberapa di antara mereka mungkin akan melakukan negosiasi terhadap gaji dan tunjangan. Jadi perkirakan waktu dan jawaban untuk ini.
Gunakan hiring tools terbaik seperti Shortlyst yang anak membantumu merekrut karyawan baru dengan mudah dan efektif. Shortlyst didukung oleh teknologi AI yang cerdas dan efisien, sehingga proses rekrutmen berjalan cepat dan tepat. Terdapat banyak fitur-fitur yang akan mendukung proses rekrutmen menjadi lebih mudah. Harga sangat terjangkau, mulai dari 23 USD, atau hanya 5% dari harga software serupa yang disediakan LinkedIn. Segera gunakan Shortlyst untuk mencari kandidat terbaik untuk perusahaanmu.